Saturday, May 13, 2006

Episode Mengajar


Mengajar, sebuah pekerjaan yang sangat ideal seharusnya. Coba renungkan kalau kita tidak pernah bersekolah (baik itu di sekolah publik maupun privat), bisakah kita sampai menjadi manusia seperti sekarang ini? Darimanakah ilmu yang ada pada kita saat ini? Ilmu memang sudah ada sebelumnya dan akan terus berkembang, namun siapakah yang menyampaikannya kepada kita? Kadang literatur saja tidak akan seratus persen membantu kita untuk memahami materi. Perlu bantuan seorang instruktur agar kita lebih bisa meresapi materi pelajaran, dengan praktek tentunya.
Setiap orang bisa mengajarkan orang lain segala hal yang dia ketahui berdasarkan pengalamannya. Namun yang sulit adalah menyampaikan sebuah pemahaman sehingga orang yang kita ajar mampu memahami materi yang kita berikan. Selama ini aku bisa saja sekedar mengajarkan kepada murid-murid bagaimana memainkan sebuah bass gitar, namun apakah cukup hanya sekedar memainkan? Memainkan sebuah alat musik kelihatannya mudah karena setiap orang pasti bisa jika tekun berlatih. Yang tidak mudah untuk dilakukan adalah "memainkannya" dengan sepenuh rasa dan jiwa, atau istilah musiknya adalah "soul" dan "groove". Memainkan dengan sepenuh rasa dan jiwa tidak akan pernah bisa secara teoritis kita ajarkan dibandingkan dengan pengetahuan teoritis dalam musik seperti notasi, tangga nada, chords, chord progressions, dan sebagainya. Sampai sekarang aku belum pernah bisa menyampaikan pehamaman bermain musik dengan jiwa dan rasa, karena itu adalah masalah naluri atau bisa dibilang bakat. Juga setiap individu itu unik, yang memiliki rasa dan jiwa yang tidak sama satu dengan lainnya. Faktor latar belakang, pengalaman, referensi setiap orang juga berbeda. Sebagai contoh kita bisa saja memainkan bass gitar lagu-lagu dari band Pearl Jam atau Red Hot Chili Peppers secara persis not demi not. Namun kita tidak akan pernah bisa memainkannya sepenuh jiwa seperti bassist aslinya. Ada faktor X yang tidak akan mampu kita capai, yaitu pemahamannya akan permainan bass-nya.
Karena itu aku lebih cenderung untuk disebut sebagai instruktur dibandingkan pengajar. Butuh waktu yang sangat lama untuk mengajarkan seseorang memahami suatu materi, dan biasanya waktu di kelas hanya 1/2 sampai 1 jam per murid.

No comments: