Sunday, November 12, 2006

Show Baim 11-12 November 2006

Show Baim 11-12 November 2006

11 November 2006 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kupang? Belum pernah terbayangkan akan menginjakkan kaki di Kupang, selama ini cuma mendengar namanya saja. Berangkat dari Airport Cengkareng pesawat Air Effata jam 6.30 WIB dengan rombongan kecil 5 orang (Baim, gua, Soni-keyboard, Eko-assisten manajer, dan Bodonk-kru). Transit di Surabaya harus berganti penerbangan Trans Nusa Trigana Air karena acara di Kupang adalah 1'st anniversary Trans Nusa. Transit lagi sebentar di Denpasar lalu ke Kupang. Wuih lumayan lama dan capek juga. Sampai di Kupang disuguhkan pemandangan yang mengharukan karena cuaca sangat panas dan tanah begitu kering kerontang, sudah lama tidak ada hujan. Setelah makan langsung menuju venue untuk checksound, bertempat di pelataran luar Mal Ramayana Kupang. Tidak ada hambatan berarti soal sound karena sound system-nya sudah cukup bagus. Waktu pertunjukan sekitar pukul 20.00 WITA, dan penonton terhitung banyak memenuhi seluruh area pertunjukan. Rupanya Baim cukup ditunggu masyarakat Kupang terlihat dari antusiasnya sambutan mereka. Sedikit hambatan terjadi karena masalah listrik, begitu lampu panggung nyala sound system sedikit terganggu, mungkin listrik tidak stabil. Overall show Baim berlangsung sangat sukses dan panitia maupun pihak Trans Nusa sangat puas dengan penampilan Baim Akustik Trio.
Pulangnya sesampai di airport Cengkareng ketemu dengan Gerry (eks drummer ALV), wah reuni jadinya. Dia ikut rombongan Glen Friedly-Dewi Sandra dari show di Menado. Reuni juga deh dengan Dewi Sandra, dulu sempat beberapa kali show bareng sama Nugie (waktu gua masih di Nugie & ALV dulu).

12 November 2006 di Jakarta Convention Centre acara Motor Show. Baim dan band Akustiknya (Gua-bass, Soni-Keybord dan Ichol-Gitar) kebagian jatah meramaikan stand Kawasaki di pameran tersebut. Sambutan penonton memang tidak semeriah sambutan penonton di Kupang, namun show berlangsung lumayan sukses. Ada sedikit kejadian lucu saat Baim salah menyebutkan stand Kawasaki sebagai Suzuki, walah lumayan fatal ya. Tapi panitia cukup memaklumi karena begitu banyak tulisan merek motor di pameran sehingga konsentrasi Baim sedikit terganggu. Setelah show gua menyempatkan diri mengunjungi stand motor Bajaj karena disana Nugie tampil akustik bertiga bersama Nito-gitar dan Leo-bass. Wah ketemu sahabat-sahabat lama seperti Kodil, Nedi dan Abet (dari tim Nugie),tapi nggak sempat ketemu Nugie karena gua udah ditungguin mobil Soni (alat2 dan tas gua di mobil Soni). Cuma Nugie sempat ngeliat dari panggung kalau gua nonton, katanya "Hai mbul!" Sukses buat Nugie!

Monday, October 30, 2006

Review Album The Mars Volta – “Frances The Mute”


The Mars Volta – “Frances The Mute” (Universal Records 2005)

Bukan album terbaru The Mars Volta, namun sangat layak untuk didengarkan. Memang agak sulit untuk menggolongkan band ini dalam satu genre musik tertentu karena musik mereka merupakan perpaduan banyak sekali unsur musik dari seluruh penjuru dunia, namun benang merahnya tetap di jalur rock. Oleh sebab itu banyak kritikus musik yang secara aman memasukkan mereka ke dalam genre modern progressive rock.
Pada track awal – “Cygnus....Vismund Cygnus” (terdiri dari 4 bagian: A. Sarcophagi, B. Umbilical Syllables, C. Facilic Descenus Averni, D. Con Safo) kita serasa memasuki alam eropa abad pertengahan seperti musik art classic rock tahun 1970-an namun langsung dihentak rhythm yang menghentak, seperti musik Led Zeppelin dan Jimi Hendrix namun agak absurd. Sound
gitarnya pun sangat vintage distortion ditimpali oleh efek2 yang ajaib baik dari gitar maupun bass. Arransemen-nya memang sangat progressive.
“The Widow” menghadirkan suasana blues dipadu dengan trumpet berbau latin karena baik
gitarisnya Omar A Rodriguez-Lopez dan bassist-nya Juan alderte De La Pena berdarah Amerika Latin. Lagu ini diakhiri dengan komposisi sound efek gitar, bass dan organ yang sangat ajaib (psychedelic) dan berani mengingat jaman sekarang band-band lebih mementingkan lagu. Salut buat The Mars Volta karena berani tampil beda! Di lagu ini Flea (bassist Red Hot Chili Peppers) menyumbangkan permainan trumpetnya.
“L'Via L'Viaquez” bertempo medium rock dengan beat yang tidak lazim. Di tengah lagu dimasukkan irama latin lengkap dengan permainan perkusi Marcel Rodriguez-Lopez dan piano latin. Di lagu ini John Frusciante (gitaris Red Hot Chili Peppers) menyumbangkan permainan solo gitarnya.
“Miranda That Ghost Just Isn't Holy Anymore” (terdiri dari 4 bagian: A. Vade Mecum, B. Pour Another Icepick, C. Pisacis (Phra-Men-Ma), D. Con Safo). Awalnya serasa berada di padang pasir Timur Tengah yang luas dan sepi dengan latar belakang musik seperti soudntrack film.Di tengah lagu ada hentakan drum dan raungan distorsi gitar yang tidak lazim. Di lagu ini Flea menyumbangkan permainan trumpetnya lagi.
“Cassandra Gemini” (terdiri dari 5 bagian: A. Tarantism, B. Plant A Nail In The Navel Stream, C. Faminepulse, D. Multiple Spouse Wounds, E. Sarcophagi). Lagu ini berdurasi paling panjang, lebih dari 30 menit! Awalnya menghentak dengan beat drum dan permainan gitar yang absurd. Di tengah lagu komposisinya sangatlah progressive menyesuaikan dinamikanya dengan tema lagu, dari lembut ke medium, lalu keras, kemudian agak absurd, dan seterusnya. Keseluruhan komposisi diakhiri dengan lagu pertama bagian pertama (sarcophagi) namun dengan sedikit perubahan arransemen.
Secara keseluruhan vokalis The Mars Volta Cedric Bixler-Zavala bernyanyi seperti perpaduan antara vokalis rush, led zeppelin, genesis, yes, dan band-band classic art rock era tahun 1970-an. Baik gitaris maupun bassist-ny tidak terlalu mengumbar skill, tetapi lebih mengutamakan pengambilan nada dan sound yang sesuai dengan nuansa komposisi lagunya. Demikian juga pemain keyboard/organ hammond-nya, yang tidak ingin menonjolkan diri namun sangat cermat dalam pengisian arransemennya. Yang patut mendapat perhatian adalah drummernya Jon Theodore karena mampu menghadirkan beat-beat yang tidak lazim namun mampu menghentak layaknya modern rock. Dalam musik The Mars Volta kita bisa mendengar pengaruh musik-musik rock era 70-an dipadu dengan semangat modern generasi muda masa kini. Nafas segar di tengah musik-musik sekarang yang cenderung mengutamakan tema cinta dan lagu yang hanya enak untuk didengar sekali saja.
The Mars Volta bisa merupakan pelepasan energi dan alam bawah sadar kita yang pada dunia nyata terhambat oleh sistem yang kaku dan menjemukan. Selamat datang kebebasan dalam bermusik!

Thursday, August 24, 2006

Tour 8 Kota



Pesta Merah Putih Gudang Garam Tour 8 Kota Nonstop 15-22 Agustus 2006: Baim & Band, Boomerang dan Wayang. Kebayang nggak, seru dan capeknya? Apalagi kalau melihat urutan kota-kotanya yang sangat ekstrim:

15 Agustus : Batam
16 Agustus : Bekasi (rada nggak nyambung ya, Batam langsung Bekasi)
17 Agustus : Medan (lompat nih di peta)
18 Agustus : Bandung (pesawat lagi pesawat lagi)
19 Agustus : Sukabumi
20 Agustus : Banda Aceh (nggak kurang jauh nih, Sukabumi langsung Aceh?)
21 Agustus : Garut (ini paling menyiksa, Aceh - Jakarta 3 jam nyambung Jakarta - Garut 5 jam, nggak pake checksound langsung nge-jreng!)
22 Agustus : Tasikmalaya

Di Medan Baim & Band manggung 2 kali, karena ada job tambahan main di Sun Plaza sekitar pukul 18.00, dan pukul 20.00 langsung main lagi di acara Pesta Merah Putih. Semua konser diadakan malam hari sekitar pukul 20.00 - 23.00, kecuali di Aceh yang terpaksa diadakan siang dan harus bubar sebelum maghrib karena tidak mendapat ijin untuk malam hari.
Perjalanan yang tiada henti dan selalu bareng membuat 3 band yang ikutan jadi makin kompak. Bosan? Belum juga sih, mungkin kalau 30 kota terus menerus baru bosan kali ya.
Banyak pengalaman seru dan lucu2 yang terjadi, seperti Baim dan Ichol yang nyasar naik becak motor di Banda Aceh karena tukang becaknya kagak lancar bahasa Indonesia. Yang paling berkesan kayaknya di kota Banda Aceh karena Baim & Band sempat sholat maghrib berjamaah di Masjid Baiturrahman yang legendaris itu. Hotel Sultan tempat kami menginap juga bersejarah karena sewaktu bencana tsunami dulu di hotel tersebut dan sekitarnya ditemukan kurang lebih 800 mayat korban tsunami. Jadi... lumayan freaky lah.
Sakit? Sempet sakit flu di hari ketiga, namun cuma 2 hari karena dihajar terus dengan vitamin dan obat flu, terutama minum antangin dan orang pintar minum tolak angin.

Sunday, August 06, 2006

Salsabil Sekolah


17 Juli 2006. Mulai masuk TK merupakan awal dari sebuah perjalanan panjang dalam dunia pendidikan. Susahnya bangun pagi kalau tidur kemalaman, repotnya mempersiapkan pakaian dan bekal makanan adalah ritual kecil yang harus dilalui sebagai proses pembelajaran dan disiplin diri. Kalau dipikir-pikir, lama juga ya kita musti menjalani seluruh tahap pendidikan dari TK sampai Universitas. Coba berapa tahun tuh? Rasanya seperti menemukan kebebasan yang luar biasa begitu lulus kuliah, untuk sejenak, kemudian ada rutinitas lagi begitu kita bekerja. Tapi mau tidak mau, manusia memang perlu proses pendisiplinan seperti itu. Kalau tidak setelah dewasa kita akan jadi orang yang malas bangun pagi, berantakan, dan tidak ada juntrungan dalam hidup. Terlepas dari soal mutu dan sistem pendidikan di Indonesia, sekolah jika kita menjalaninya dengan semangat dan sepenuh hati akan mematangkan jiwa dan fisik kita menghadapi dunia nyata selanjutnya yaitu pekerjaan.

Bermain bersama Orchestra


Bermain bersama orchestra? Wow, pengalaman yang baru baru buat gua. Tanggal 30 Juli 2006 ditawarin oleh Junio untuk ikutan dalam small orchestra-nya mengisi sebuah resepsi pernikahan di Bidakara. Syaratnya musti bisa baca not balok. Memang sih baca not balok gua bisa karena nggak mungkin ngajar kalo nggak bisa baca not. Tapi berada dalam situasi live dengan membaca bot balok baru pertama kali ini gua hadapi. Awalnya empet kagok juga, karena biasa manggung langsung lihat penonton kali ini dihalangi oleh partitur yang harus kita ikuti benar-benar, lewat satu not atau satu bar bisa berantakan mainnya. Lama-kelamaan terbiasa juga, namanya juga proses ya, meski dengan beberapa kesalahan baca. Pakaian juga biasanya cuma kaos ama celana jeans, sekarang musti pake setelan jas. Sebelumnya memang gua pernah nge-band di resepsi pernikahan juga dengan setelan jas, namun lagu-lagunya Jazz, jadi partiturnya cuma Chord Symbol aja sehingga mainnya lebih bebas. Kalau yang ini lagu-lagunya hampir semuanya gua belum pernah dengar, Josh Grobban, Andrea Bocelli, Andrew Lloyd Webber, dll, kebanyakan di luar list dengar sehari-hari. Jadi kita musti konsentrasi di partitur di hadapan kita. Thank's Junio atas ajakannya, ini suatu proses yang luar biasa.

Sunday, July 30, 2006

RIP Lilian Adi Nasution

Telah meninggal dunia teman sahabatku, Lilian Adi Nasution (AdiKebo) ex Psikologi UI angkatan 85. Sebabnya karena serangan stroke pada hari jumat, setelah dibawa ke Rumah Sakit Tebet pada hari sabtu sudah tidak bisa tertolong lagi dan meninggal pada hari minggu 30 juli 2006 (menurut penuturan Himawan Psiko 87).
Semasa hidupnya sangatlah aktif mendukung peningkatan kreativitas anak-anak muda dengan mendirikan Cheerleader Indonesia, sempat jadi pengurus Marching Band UI, dan banyak lagi jasa-jasanya yang lain. Almarhum dikenal sebagai teman yang baik, tidak segan memberikan kritik yang tegas untuk kebaikan bersama. Bersama Himawan, Johanes Santosa dan Martin, kami sering menghabiskan waktu sepulang kuliah untuk berburu makanan di beberapa tempat makan di Jakarta. Kemungkinan juga kebiasaan makannya yang kurang terkontrol menyebabkannya terkena stroke. Adi, semoga jasa-jasa, amal dan ibadahmu diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami semua merasa kehilangan seorang sahabat yang dapat dianggap sebagai guru kami.

Sunday, July 09, 2006

Puisi : Daun dan Dahan & Aku dan Senja




Daun dan Dahan

Daun tak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada dahan,
saat ia menguning layu dan luruh bersatu dengan tanah
Tak bisakah ia tinggal lebih lama lagi di genggaman jari-jari dahan
sampai saatnya mereka sama-sama membusuk?

Alex Kuple, Kantin F. Psiko Depok, 26 Agustus 1998.

Aku dan Senja

Aku bertanya kepada senja,
apakah ia ingin cepat-cepat beranjak dari langit,
dan meninggalkan aku dalam keremangan cahaya bulan
Tapi senja hanya memberikan aku angin yang menusuk-nusuk
dan bintang-bintang yang mendesak-desak muncul dari balik awan.

Alex Kuple, Kantin F. Psiko Depok, 26 Agustus 1998.

Puisi : Menghilang & Air Hujan Yang Bersayap


Menghilang

Diantara riuhnya suara dedaunan di hutan
sayup-sayup kutangkap nada-nada suaramu di masa lalu
kupetiki satu per satu lalu kumasukkan ke dalam keranjang
Namun tak satupun yang berhasil kusimpan
semuanya menghilang ketika kubuka keranjangku di rumah
Dan saat aku kembali ke hutan
tak kudengar lagi riuh suara dedaunan
hanya kesunyian hutan yang begitu mencekam.

Alex Kuple, Jakarta, 11 Oktober 1996.






Air Hujan yang Bersayap

Pernahkah kau mendengar kisah tentang air hujan yang bersayap?
Ia telah hinggap di semua puncak gunung-gunung tinggi di dunia
Bahkan ia sampai juga di dasar palung yang paling dalam,
dan sesudah itu dengan sukacita berenang-renang menyusuri ombak di permukaan laut
Pada pagi hari ia jatuh di atas daun-daun sebagai embun,
di malam harinya melebur dalam kelembaban dan tanpa kita sadari masuk ke dalam
ruangan hati kita
Kadang ia menunggu lama di gumpalan-gumpalan awan,
untuk kemudian berhamburan ke bumi memberikan kesegaran dan kesuburan

Saat ia marah, terjangannya mampu melumatkan seisi kota dan menjadikannya kubangan raksasa
Namun di saat lain ketenangannya mampu memberi kedamaian kecipak air tenteram di telaga,
tempat sepasang kekasih memadu janji di atas perahu
Ia bisa sangat menakutkan sebagai gunung es yang mencair dan runtuh meluluhlantakkan apa yang ada di bawahnya
Ia bisa juga menyenangkan sebagai gerimis di musim kemarau
Ia bisa meninggikan dirinya sebagai ombak setinggi gunung,
namun bisa juga merendahkan diri dalam kelembutan titik-titik air mata kesedihan dan kebahagiaan

air hujan yang bersayap ada dimana-mana sekaligus juga tidak berada di mana-mana
Kita akan menemukannya di sungai, danau, lautan, sawah, selokan-selokan, air terjun, bahkan dalam teh hangat yang kita hirup di pagi dan sore hari
Ada waktunya kita sangat merindukannya karena dia tak bisa kita temukan di mana-mana
Sayapnya akan mengantarnya ke tempat-tempat yang membutuhkannya:
memberi kesegaran setetes air pada pengembara,
tempat berenang untuk ikan-ikan,
membasahi tanah yang meranggas kekeringan,
membersihkan debu-debu yang melekat di atap-atap rumah,
juga debu-debu masa lalu yang menumpuk dalam kedalaman jiwa

Kesetiaannya bukan pada ruang, waktu dan bentuk
Kesetiaannya adalah pada kehidupan.

Alex Kuple, Jakarta-Yogya, 22 Agustus 1998.

Friday, July 07, 2006

Show Baim Juni - Juli 2006

Show Baim Juni - Juli 2006

25 Juni 2006:
Studio ANTV Pengadegan, Shooting untuk acara Planet Remaja
Tapping untuk ditayangkan bulan Agustus 2006. Baim laku juga ya di kalangan ABG?

29 Juni 2006:
Mario's Place Cikini, Bertiga (Baim, Alex Kuple, Acha), Acara Arisan Ibu2 Radio Female FM
Eh, ketemu sesama alumni Psikologi UI, Shelomita (penyanyi) dan Adit Cassandra (narasumber psikologi). Agak garing juga main bertiga gitar-bass-drum, soalnya Baim pake gitar akustik.

1 Juli 2006:
Pasuruan, Acara Live JTV Peresmian Pasuruan City Of Mountain
EO-nya agak kurang koordinasi banget, susunan dan judul lagu2 yang akan dimainkan bisa tiba2 berubah pada saat live shooting, untung kita profesional, walaupun agak berantakan mainin lagu dadakan dari Koes Plus yang dinyanyiin para pejabat setempat.
Yang asyik villa tempat nginapnya di Finna Golf Course & Country Club, sangat bagus baik arsitekturnya maupun lingkungannya, keren.

Sunday, June 18, 2006

Show Baim 11 Juni Surabaya

Show Baim 11 Juni 2006:

Accoustic Session (Baim, Alex Kuple dan Ichol) di Tunjungan Plaza 1 Surabaya, acara MOKA
(Pemilihan Model Majalah Kawanku) Flight dari Jakarta 6.50 pagi, sampai Surabaya langsung ke
TP 1 untuk check sound. Show sekitar jam 16, rame banget karena memang plaza ya. Kawanku
menggelar acara ini bekerjasama dengan Sony Music Indonesia, jadi artis-artis yang tampil
memang artis dari Sony Music yang sedang mempromosikan album barunya. Selain Baim juga
tampil Tito (Cilapop) dan penyanyi baru Terry. Setelah show, makan-makan dan langsung pulang
ke Jakarta. Baim tidak ikut pulang karena masih harus keliling radio-radio dan media di
Surabaya dan sekitarnya untuk promosi.

Show Tere PRJ

Bertempat di Pekan Raya Jakarta Kemayoran 17 Juni 2006, ini merupakan show pertama gua bantuin Tere karena bassist-nya lagi ada job lain. Jadwal check sound seharusnya jam 11, biasa molor jadi jam 13-an. Showtime pukul 21, deg-degan juga ya, jarang-jarang ngiringi penyanyi cewek, biasanya cowok melulu. Belum tahu di panggung nanti suasananya giman, tapi jalanin aja dan alhamdulillah cukup sukses. Suasana panggung memang berbeda banget dibandingin main sama Nugie dan Baim, lebih cool, mau lompat-lompatan kayaknya nggak cocok ya,... tapi tetep rocks!
Lagu "Dosa Termanis" dan "Aku Patut Membenci Dia" dibikin lebih nge-rock, "Kesepian Kita" jadi agak reaggae, yeah.. rasta..

Visit: www.myspace.com/alexkuplemusic
Hear my personal projects and my upcoming shows.

Thursday, June 08, 2006

Show Baim: Juni 2006


Show Baim 1 Juni 2006:
Press Release sekaligus launching album baru Baim yang ketiga, bertempat di Hard Rock Cafe Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB. Bersama band (Alex Kuple - Bass, Ichol - Gitar, Soni - Keyboard, dan Acha - Drum) membawakan 3 lagu dari album baru tersebut: "Janda 1 Anak", "Sungguh Mati", dan "Seperti Yang Kumau" (single hit pertama).

Show Baim 3 Juni 2006:
Acara Pensi SMA 65 di Taman Ria Senayan, sekitar pukul 20.00 WIB. Inilah panggung pertama outdoor untuk album ketiga Baim. Penonton tampaknya adem ayem aja karena kebanyakan belum mendengar hit pertama "Seperti Yang Kumau". Semalam sebelum pertunjukan Baim & Band gagal checksound karena jadwal yang sangat molor akibat hujan, padahal kami sudah menunggu hingga pukul 2 pagi, buset deh.

Show Baim 4 Juni 2006:
Acara MOKA (Model Kawanku) di Ciwalk Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB. Berangkat dari kantor Sony & BMG Jakarta sekitar pukul 6 pagi. Pada saat pertunjukan ada masalah sedikit ketika pada 3 lagu pertama gitar akustik elektrik Baim tidak bisa berbunyi, padahal sudah ganti baterai beberapa kali, ada apa gerangan? Setelah makan malam, pukul 19.30 meninggalkan Bandung pulang ke Jakarta.

Monday, May 29, 2006

Still The Best


Pearl Jam, masih band yang terbaik di planet ini. Meskipun riuhnya episode grunge-seattle scene telah berlalu, mereka tetap melanjutkan langkah mereka dalam perjalanan musik yang panjang. Perjalanan yang banyak menenggelamkan band-band grunge lainnya, namun mereka tetap hidup, tidak bergeming dengan kemilau dunia mega rockstar yang seharusnya ada di tangan mereka. Mereka menjalani hidup yang sederhana, terus berkarya dan menjaga hati nurani manusia di tengah dahsyatnya budaya komersialitas dan globalisasi modernisasi barat.
Album terbaru mereka berkata banyak tentang kehidupan manusia di masa kini, yang meskipun tidak selalu membahagiakan harus tetap kita jalani dengan hati nurani.

Simak lirik lagu "Life Wasted"

You're always saying that there's something wrong,...
I'm starting to believe it's your plan all along,...
Death came around, forced to hear its song,...
And know tomorrow can't be depended on.
I seen the home inside your head,...
All locked doors and unmade beds.
Open sores unattended
Let me say just once that

I have faced it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
I escaped it,... A life wasted,..
I'm never going back again.
Having tasted,... A life wasted,...
I'm never going back again

The world awaits just up the stairs
Leave the pain for someone else.
Nothing back there for you to find,...
Or was it you, you left behind?
You're always saying you're too weak to be strong,...
You're harder on yourself than just about anyone,...

Why swim the channel just to get this far?
Halfway there, why would you turn around?
Darkness comes in waves,... tell me,
why invite it to stay?

You're warm with negativity,
Yes, comfort is an energy,...
But why let the sad song play?

I have faced it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Oh I escaped it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Having tasted,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Oh I erased it,... A life wasted,...
I'm never going back again.

Benar sekali, buat apa menyia-nyiakan hidup. Masa muda mungkin kita pernah menyia-nyiakan hidup, tapi kita tak akan kembali untuk melakukan hal itu. Kadang orang bilang seniman takkan bisa berkarya jika berada pada tahap comfort (nyaman) karena kegelisahan selalu menjadi mood untuk berkarya. Namun justru comfort bisa menjadi energi baru untuk kita terus berkarya. Seperti Eddie Vedder dkk, aku juga pernah mengalaminya. Thank's Pearl Jam untuk tetap menyuarakan kehidupan sejati.

Friday, May 19, 2006

Puisi: Lelaki Tua

Lelaki Tua

Lelakituapenjualbuahkelilingituseringkulaluiseusaishalatjumat
dimasjiddekatrumah
Sandaljepitcelanapendekkaosoblongkusamtubuhrenta
Dipanasteriksiangberjongkokmenunggucalonpembeliyangkebetulanlewat
Menghirup dalam-dalam kretek lintingannya,
tak berkata hanya memandang ketika kulewati
Mungkin telah belasan kilometer dilalui sesiangan itu
Tapikemarintakkujumpaidirinyamangkaldipinggirjalansepertibiasanya
Mungkinminggudepansiapayangtahu?

Alex Kuple, Bintaro, Sabtu 20 Mei 2006.

Saturday, May 13, 2006

Episode Mengajar


Mengajar, sebuah pekerjaan yang sangat ideal seharusnya. Coba renungkan kalau kita tidak pernah bersekolah (baik itu di sekolah publik maupun privat), bisakah kita sampai menjadi manusia seperti sekarang ini? Darimanakah ilmu yang ada pada kita saat ini? Ilmu memang sudah ada sebelumnya dan akan terus berkembang, namun siapakah yang menyampaikannya kepada kita? Kadang literatur saja tidak akan seratus persen membantu kita untuk memahami materi. Perlu bantuan seorang instruktur agar kita lebih bisa meresapi materi pelajaran, dengan praktek tentunya.
Setiap orang bisa mengajarkan orang lain segala hal yang dia ketahui berdasarkan pengalamannya. Namun yang sulit adalah menyampaikan sebuah pemahaman sehingga orang yang kita ajar mampu memahami materi yang kita berikan. Selama ini aku bisa saja sekedar mengajarkan kepada murid-murid bagaimana memainkan sebuah bass gitar, namun apakah cukup hanya sekedar memainkan? Memainkan sebuah alat musik kelihatannya mudah karena setiap orang pasti bisa jika tekun berlatih. Yang tidak mudah untuk dilakukan adalah "memainkannya" dengan sepenuh rasa dan jiwa, atau istilah musiknya adalah "soul" dan "groove". Memainkan dengan sepenuh rasa dan jiwa tidak akan pernah bisa secara teoritis kita ajarkan dibandingkan dengan pengetahuan teoritis dalam musik seperti notasi, tangga nada, chords, chord progressions, dan sebagainya. Sampai sekarang aku belum pernah bisa menyampaikan pehamaman bermain musik dengan jiwa dan rasa, karena itu adalah masalah naluri atau bisa dibilang bakat. Juga setiap individu itu unik, yang memiliki rasa dan jiwa yang tidak sama satu dengan lainnya. Faktor latar belakang, pengalaman, referensi setiap orang juga berbeda. Sebagai contoh kita bisa saja memainkan bass gitar lagu-lagu dari band Pearl Jam atau Red Hot Chili Peppers secara persis not demi not. Namun kita tidak akan pernah bisa memainkannya sepenuh jiwa seperti bassist aslinya. Ada faktor X yang tidak akan mampu kita capai, yaitu pemahamannya akan permainan bass-nya.
Karena itu aku lebih cenderung untuk disebut sebagai instruktur dibandingkan pengajar. Butuh waktu yang sangat lama untuk mengajarkan seseorang memahami suatu materi, dan biasanya waktu di kelas hanya 1/2 sampai 1 jam per murid.

Friday, May 12, 2006

Salsabil anakku


Anak adalah anugerah dalam hidup. Sebuah pengalaman religius spiritual bagiku. Dari apa menjadi apa kita takkan pernah bisa menebak. Kadang tidak semua peristiwa bisa kita pahami atau pura-pura mengerti, ada yang di luar kekuasaan manusia. Namun kadang manusia menjadi sombong seolah-olah bisa menjawab semuanya karena ketakutan akan misteri. Nikmati saja, rasakan getaran peristiwa yang dialami, hilangkan format logika yang ada di kepala, maka kita akan menjadi manusia yang benar-benar hidup. Kepala kita takkan sanggup menampung luasnya alam semesta ini.

Thursday, May 11, 2006

Puisi: Apa


Hidup tak henti mencari, meski tak pernah pasti apa yang dicari. Hidup penuh misteri, tak ada kepastian bagi manusia, karena itu kita harus menemukan jalan yang kita yakini dapat menuntun ke "sesuatu".
Puisi berikut ditulis pada saat keraguan akan keyakinan begitu memuncak, saat belum menemukan sesuatu yang dapat dipegang. Pernah dimuat di majalah kampus Psyche (Psikologi UI) medio akhir 90-an.

"Apa"

Apa yang harus kulakukan
bila kehidupan kuragukan
saat keyakinan tinggal sebatas pertanyaan

Bila kutanya kehidupan kepadamu
kematian menjadi bualan tak jemu-jemu
komoditi omong kosong yang masih laku

Aku ingin jawaban jujur
bukan keyakinan yang sudah terlanjur
tetapi kepastian yang takkan luntur
dan jangan lagi katakan aku terlantur,
hanya karena tak santun

Aku mau aku tahu
keyakinan adalah kepastian.

Alex Kuple, Jkt. 19 Juli 1991.

Wednesday, May 10, 2006

Episode Klinik Alat Musik


Pertama kali bertugas sebagai product clinician (musisi yang bertugas sebagai demonstrator produk2 alat musik) adalah dengan PT BNG sebagai distributor resmi produk Ibanez, Korg, Tama, Sabian, SWR, dll. Tentunya aku kebagian promosiin bass ibanez keluaran terbaru. Itu sekitar tahun 2002-an, bersama Tyo Dewa, Pay BIP, Wiwie GV, Eno Netral, Adnil EVO, juga Adi Tipe-X, kita sempat berkeliling Indonesia.
Tahun 2004 karena BNG sudah tidak memakai jasaku lagi, aku ditawarin bergabung bersama MG sebagai distributor Cort, Sonor dan Epiphone. Bass Cort-lah yang jadi tugasku, dan sempat juga berkeliling Indonesia bersama Baim, Eross SO7, Inang Noorsaid, Wawan Sket, juga Ossa Voodoo.
Wah, pengalaman yang amazing tentunya. Karena biasanya cuma manggung main bass dan lompat2, sekarang harus berbicara di panggung mengenalkan produk2 yang dimainkan. Pertama grogi abiss, seru!

Episode Whisper Note


2 tahun lalu selama ALV vakum aku sempat membentuk sebuah band cafe, namanya Whisper Note, khusus memainkan musik2 jazzy tunes tahun 80-an. Sempat dikontrak Newscafe Kemang setiap kamis malam selama kira-kira 6 bulan. Setelah itu karena kesibukan masing2 personil kita bubar. Waktu yang singkat itu merupakan proses belajar juga karena di Whisper Note aku main dengan rekan2 musisi yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman main dari cafe ke cafe. Banyak ilmu yang bisa ditimba, terutama mempelajari lebih dalam lagi musik Jazz. Awalnya dulu mulai main musik di SMA aku biasanya nge-band membawakan lagu2 fusion (jazz rock) yang sempat nge-trend awal 80-an. Di Whisper Note eksplorasiku tentang jazz bisa lebih mendalam karena bimbingan senior2. Episode yang berkesan, karena saat itulah aku pertama kali main reguler di cafe, mainin jazz lagi, biasanya selalu nge-rock dari panggung ke panggung. Thank's God.

Tuesday, May 09, 2006

Puisi: Burung Kecil, Rintik

Burung Kecil

Bernyanyilah burung kecil
Karena tak kudengar lagi lagu merdu,
yang mendayu di pagi yang berembun
Atau di sore hari saat matahari hendak tidur

Pekak aku mendengar semua sampah bualan,
yang berebutan menerjang masuk ke kupingku
Omong kosong yang mengobral ilusi kebenaran
Penghujatan akan moral dan nurani

Kuingin dengar kepak sayapmu
Diiringi bunyi daun yang tertiup angin
Jadikanlah hariku tenang dan damai
Dendangkanlah hati nurani.

Alex Kuple. Pd.Cina, 3-12-1993

Rintik

Ketika hujan turun
aku bertanya kepada sebuah rintik yang jatuh
Adakah ia membawa serta nyanyian langit
Karena sudah lama tak kudengar alam bernyanyi,
ataukah aku yang tak lagi selaras dengan alam
Rintik,
isi relung jiwaku dengan bunyi tik-tik mu
Kan kau dengar gemanya membelah dada,
karena begitu lamanya ia sepi dan hampa
Hantarkan aku dengan alunan melodi dan iramamu
Menuju taman di mana aku takkan lagi tidak merasakan nyanyian.

Alex Kuple. Pd.Cina, 24-12-1993/5-1-1994.

Album baru Pearl Jam


Alhamdulillah, ternyata aku masih bisa mendengar karya2 terbaru Pearl Jam. Album baru yang self tittled ini dirilis 2 Mei kemarin. Di Indonesia yang baru beredar kasetnya, kemungkinan cd nya akan dirilis sebulan ini di Indonesia.
Apa kesan pertama begitu mendapatkan album ini? Amazing, penantian yang cukup lama menjadikan kerinduan yang begitu mendalam. Sebelumnya lewat mailing list fans pearl jam Indonesia di tenclub_indonesia@yahoogroups.com aku sudah mendownload lagu hits mereka yang memang sudah mereka edarkan lewat internet. Kalau menurutku, Pearl Jam berusaha kembali mendapatkan suasana pada saat mereka masih muda dulu, seperti album2 Ten dan VS. Tapi memang waktu tidak bisa dibohongi, kehidupan kita selalu berubah, dan kita tidak akan lagi bisa bermain seperti saat kita kecil dulu. Suasananya sudah tak sama. Ada proses pendewasaan yang terjadi baik kita sadari maupun tidak. Musik yang sekarang diciptakan oleh Vedder cs memang merujuk kembali ke suasana grunge awal 90-an, namun kalau boleh jujur ada sesuatu yang hilang, bukan secara musikal tapi "jiwa". Kemarahan yang dulu menjadi ciri khas grunge sekarang telah mengalami perubahan bentuk. Keadaan jiwa dan lingkungan anak muda 90-an tentu sekarang takkan bisa sama lagi. Aku bukannya mau mengkritik ya, karena setiap manusia punya kebebasan berkarya, juga bukan otoritasku untuk menghakimi sebuah karya, namun begitulah suasana yang aku rasakan setelah menyimak album baru Pearl Jam ini. Meski begitu, tetap Pearl Jam adalah band favoritku dan karya-karya mereka akan terus aku tunggu. Yang menarik dari Pearl Jam adalah setiap album mereka memberikan suatu suasana kedalaman jiwa yang berbeda-beda, dan kebebasan bermusik tetap mereka utamakan daripada kepentingan bisnis industri hiburan. Salut!

Friday, May 05, 2006


Ilusi

Waktu bukan ilusi

Hidup-lah yang begitu

Dapatkah kau rasakan sentuhan sang dalang mempermainkan alur cerita?

Alex Kuple, Bintaro 15 Pebruari 2004


Berhenti?

Siapa yang dapat menjawabku,

Saat bumi berhenti berputar

Jantung berhenti berdetak

Matahari terbit di ufuk barat

Kemanakah semuanya akan pergi?

Apakah itu hanya permulaan?

Alex Kuple, Bintaro 15 Pebruari 2004

Episode Baim


Selama ALV Band vakum, Baim mengajakku membangun band untuk mengiringinya sejak dia tidak bersama ADA Band lagi. Semua bermula dari ajakan seorang teman, dan aku bahagia masih bisa meneruskan karir dalam bermusik yang sebelumnya aku kira akan berakhir. Terimakasih teman, jangan pernah berputus asa dalam berusaha.

Episode Additional Base Jam


Kepergian Sita (bassist Base Jam) membawaku masuk dalam komunitas bermusik Base Jam (dulu terkenal sebagai band remaja). Banyak hal yang berbeda yang kutemukan dan pengalaman baru yang sangat berharga. Tapi banyak juga hal-hal sama yang dapat ditemukan pada sebuah band dengan usia kurang lebih sepuluh tahun. Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar, karena manusia selalu berubah setiap saat. Kita takkan pernah tahu apa yang dapat terjadi.

Episode ALV Band


Suatu episode dalam hidupku adalah bersama ALV Band, sepuluh tahun bersama membangun sebuah komunitas musik yang berusaha jujur. Tapi waktu tidak bisa dibohongi, usia dan keadaan memaksa kami berpisah walau dalam hati kecil memaksa untuk terus bersama. Episode yang indah, penuh petualangan dalam pencarian arti hidup, karena kami telah berkelana ke banyak penjuru Indonesia bahkan sempat main di Singapura. Bertemu banyak orang seakan membaca beragam buku yang menarik, banyak pengalaman baik dan buruk yang berguna untuk melanjutkan jejak langkah kehidupan. Terimakasih untuk Nugie, Nito, Joe, Gerry dan Hendy atas persahabatan yang mengagumkan meski kita tak kuasa meneruskan kebersamaan bermusik kita.

Keluarga


Akhirnya penantian dan pengembaraan itu berujung pada sebuah keluarga, rumah dalam arti sebenarnya. Apakah yang sesungguhnya dicari oleh seorang manusia? Cinta adalah tempat dimana kebahagiaan bersemayam, sukar dilukiskan dengan kata-kata, dan kita takkan pernah menduga kapan kita akan menemukannya.

Thursday, May 04, 2006

Tentang Kehidupan, Musik dan Puisi



Perjalanan waktu tak lepas dari pencarian diri dan kebenaran sejati. Pada akhirnya apa yang didapat? Apa yang kucari takkan pernah kutemukan, kebenaran sejati ada saat aku berhenti mencari. Itu telah ada sejak dunia diciptakan, yang rahasianya hanya ada pada Sang Pencipta.