Tentang Kehidupan, Musik dan Puisi. Blog ini didedikasikan untuk manusia yang senantiasa mencari makna hidup dan kebenaran sejati.
Monday, May 29, 2006
Still The Best
Pearl Jam, masih band yang terbaik di planet ini. Meskipun riuhnya episode grunge-seattle scene telah berlalu, mereka tetap melanjutkan langkah mereka dalam perjalanan musik yang panjang. Perjalanan yang banyak menenggelamkan band-band grunge lainnya, namun mereka tetap hidup, tidak bergeming dengan kemilau dunia mega rockstar yang seharusnya ada di tangan mereka. Mereka menjalani hidup yang sederhana, terus berkarya dan menjaga hati nurani manusia di tengah dahsyatnya budaya komersialitas dan globalisasi modernisasi barat.
Album terbaru mereka berkata banyak tentang kehidupan manusia di masa kini, yang meskipun tidak selalu membahagiakan harus tetap kita jalani dengan hati nurani.
Simak lirik lagu "Life Wasted"
You're always saying that there's something wrong,...
I'm starting to believe it's your plan all along,...
Death came around, forced to hear its song,...
And know tomorrow can't be depended on.
I seen the home inside your head,...
All locked doors and unmade beds.
Open sores unattended
Let me say just once that
I have faced it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
I escaped it,... A life wasted,..
I'm never going back again.
Having tasted,... A life wasted,...
I'm never going back again
The world awaits just up the stairs
Leave the pain for someone else.
Nothing back there for you to find,...
Or was it you, you left behind?
You're always saying you're too weak to be strong,...
You're harder on yourself than just about anyone,...
Why swim the channel just to get this far?
Halfway there, why would you turn around?
Darkness comes in waves,... tell me,
why invite it to stay?
You're warm with negativity,
Yes, comfort is an energy,...
But why let the sad song play?
I have faced it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Oh I escaped it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Having tasted,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Oh I erased it,... A life wasted,...
I'm never going back again.
Benar sekali, buat apa menyia-nyiakan hidup. Masa muda mungkin kita pernah menyia-nyiakan hidup, tapi kita tak akan kembali untuk melakukan hal itu. Kadang orang bilang seniman takkan bisa berkarya jika berada pada tahap comfort (nyaman) karena kegelisahan selalu menjadi mood untuk berkarya. Namun justru comfort bisa menjadi energi baru untuk kita terus berkarya. Seperti Eddie Vedder dkk, aku juga pernah mengalaminya. Thank's Pearl Jam untuk tetap menyuarakan kehidupan sejati.
Friday, May 19, 2006
Puisi: Lelaki Tua
Lelaki Tua
Lelakituapenjualbuahkelilingituseringkulaluiseusaishalatjumat
dimasjiddekatrumah
Sandaljepitcelanapendekkaosoblongkusamtubuhrenta
Dipanasteriksiangberjongkokmenunggucalonpembeliyangkebetulanlewat
Menghirup dalam-dalam kretek lintingannya,
tak berkata hanya memandang ketika kulewati
Mungkin telah belasan kilometer dilalui sesiangan itu
Tapikemarintakkujumpaidirinyamangkaldipinggirjalansepertibiasanya
Mungkinminggudepansiapayangtahu?
Alex Kuple, Bintaro, Sabtu 20 Mei 2006.
Lelakituapenjualbuahkelilingituseringkulaluiseusaishalatjumat
dimasjiddekatrumah
Sandaljepitcelanapendekkaosoblongkusamtubuhrenta
Dipanasteriksiangberjongkokmenunggucalonpembeliyangkebetulanlewat
Menghirup dalam-dalam kretek lintingannya,
tak berkata hanya memandang ketika kulewati
Mungkin telah belasan kilometer dilalui sesiangan itu
Tapikemarintakkujumpaidirinyamangkaldipinggirjalansepertibiasanya
Mungkinminggudepansiapayangtahu?
Alex Kuple, Bintaro, Sabtu 20 Mei 2006.
Saturday, May 13, 2006
Episode Mengajar
Mengajar, sebuah pekerjaan yang sangat ideal seharusnya. Coba renungkan kalau kita tidak pernah bersekolah (baik itu di sekolah publik maupun privat), bisakah kita sampai menjadi manusia seperti sekarang ini? Darimanakah ilmu yang ada pada kita saat ini? Ilmu memang sudah ada sebelumnya dan akan terus berkembang, namun siapakah yang menyampaikannya kepada kita? Kadang literatur saja tidak akan seratus persen membantu kita untuk memahami materi. Perlu bantuan seorang instruktur agar kita lebih bisa meresapi materi pelajaran, dengan praktek tentunya.
Setiap orang bisa mengajarkan orang lain segala hal yang dia ketahui berdasarkan pengalamannya. Namun yang sulit adalah menyampaikan sebuah pemahaman sehingga orang yang kita ajar mampu memahami materi yang kita berikan. Selama ini aku bisa saja sekedar mengajarkan kepada murid-murid bagaimana memainkan sebuah bass gitar, namun apakah cukup hanya sekedar memainkan? Memainkan sebuah alat musik kelihatannya mudah karena setiap orang pasti bisa jika tekun berlatih. Yang tidak mudah untuk dilakukan adalah "memainkannya" dengan sepenuh rasa dan jiwa, atau istilah musiknya adalah "soul" dan "groove". Memainkan dengan sepenuh rasa dan jiwa tidak akan pernah bisa secara teoritis kita ajarkan dibandingkan dengan pengetahuan teoritis dalam musik seperti notasi, tangga nada, chords, chord progressions, dan sebagainya. Sampai sekarang aku belum pernah bisa menyampaikan pehamaman bermain musik dengan jiwa dan rasa, karena itu adalah masalah naluri atau bisa dibilang bakat. Juga setiap individu itu unik, yang memiliki rasa dan jiwa yang tidak sama satu dengan lainnya. Faktor latar belakang, pengalaman, referensi setiap orang juga berbeda. Sebagai contoh kita bisa saja memainkan bass gitar lagu-lagu dari band Pearl Jam atau Red Hot Chili Peppers secara persis not demi not. Namun kita tidak akan pernah bisa memainkannya sepenuh jiwa seperti bassist aslinya. Ada faktor X yang tidak akan mampu kita capai, yaitu pemahamannya akan permainan bass-nya.
Karena itu aku lebih cenderung untuk disebut sebagai instruktur dibandingkan pengajar. Butuh waktu yang sangat lama untuk mengajarkan seseorang memahami suatu materi, dan biasanya waktu di kelas hanya 1/2 sampai 1 jam per murid.
Friday, May 12, 2006
Salsabil anakku
Anak adalah anugerah dalam hidup. Sebuah pengalaman religius spiritual bagiku. Dari apa menjadi apa kita takkan pernah bisa menebak. Kadang tidak semua peristiwa bisa kita pahami atau pura-pura mengerti, ada yang di luar kekuasaan manusia. Namun kadang manusia menjadi sombong seolah-olah bisa menjawab semuanya karena ketakutan akan misteri. Nikmati saja, rasakan getaran peristiwa yang dialami, hilangkan format logika yang ada di kepala, maka kita akan menjadi manusia yang benar-benar hidup. Kepala kita takkan sanggup menampung luasnya alam semesta ini.
Thursday, May 11, 2006
Puisi: Apa
Hidup tak henti mencari, meski tak pernah pasti apa yang dicari. Hidup penuh misteri, tak ada kepastian bagi manusia, karena itu kita harus menemukan jalan yang kita yakini dapat menuntun ke "sesuatu".
Puisi berikut ditulis pada saat keraguan akan keyakinan begitu memuncak, saat belum menemukan sesuatu yang dapat dipegang. Pernah dimuat di majalah kampus Psyche (Psikologi UI) medio akhir 90-an.
"Apa"
Apa yang harus kulakukan
bila kehidupan kuragukan
saat keyakinan tinggal sebatas pertanyaan
Bila kutanya kehidupan kepadamu
kematian menjadi bualan tak jemu-jemu
komoditi omong kosong yang masih laku
Aku ingin jawaban jujur
bukan keyakinan yang sudah terlanjur
tetapi kepastian yang takkan luntur
dan jangan lagi katakan aku terlantur,
hanya karena tak santun
Aku mau aku tahu
keyakinan adalah kepastian.
Alex Kuple, Jkt. 19 Juli 1991.
Wednesday, May 10, 2006
Episode Klinik Alat Musik
Pertama kali bertugas sebagai product clinician (musisi yang bertugas sebagai demonstrator produk2 alat musik) adalah dengan PT BNG sebagai distributor resmi produk Ibanez, Korg, Tama, Sabian, SWR, dll. Tentunya aku kebagian promosiin bass ibanez keluaran terbaru. Itu sekitar tahun 2002-an, bersama Tyo Dewa, Pay BIP, Wiwie GV, Eno Netral, Adnil EVO, juga Adi Tipe-X, kita sempat berkeliling Indonesia.
Tahun 2004 karena BNG sudah tidak memakai jasaku lagi, aku ditawarin bergabung bersama MG sebagai distributor Cort, Sonor dan Epiphone. Bass Cort-lah yang jadi tugasku, dan sempat juga berkeliling Indonesia bersama Baim, Eross SO7, Inang Noorsaid, Wawan Sket, juga Ossa Voodoo.
Wah, pengalaman yang amazing tentunya. Karena biasanya cuma manggung main bass dan lompat2, sekarang harus berbicara di panggung mengenalkan produk2 yang dimainkan. Pertama grogi abiss, seru!
Episode Whisper Note
2 tahun lalu selama ALV vakum aku sempat membentuk sebuah band cafe, namanya Whisper Note, khusus memainkan musik2 jazzy tunes tahun 80-an. Sempat dikontrak Newscafe Kemang setiap kamis malam selama kira-kira 6 bulan. Setelah itu karena kesibukan masing2 personil kita bubar. Waktu yang singkat itu merupakan proses belajar juga karena di Whisper Note aku main dengan rekan2 musisi yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman main dari cafe ke cafe. Banyak ilmu yang bisa ditimba, terutama mempelajari lebih dalam lagi musik Jazz. Awalnya dulu mulai main musik di SMA aku biasanya nge-band membawakan lagu2 fusion (jazz rock) yang sempat nge-trend awal 80-an. Di Whisper Note eksplorasiku tentang jazz bisa lebih mendalam karena bimbingan senior2. Episode yang berkesan, karena saat itulah aku pertama kali main reguler di cafe, mainin jazz lagi, biasanya selalu nge-rock dari panggung ke panggung. Thank's God.
Tuesday, May 09, 2006
Puisi: Burung Kecil, Rintik
Burung Kecil
Bernyanyilah burung kecil
Karena tak kudengar lagi lagu merdu,
yang mendayu di pagi yang berembun
Atau di sore hari saat matahari hendak tidur
Pekak aku mendengar semua sampah bualan,
yang berebutan menerjang masuk ke kupingku
Omong kosong yang mengobral ilusi kebenaran
Penghujatan akan moral dan nurani
Kuingin dengar kepak sayapmu
Diiringi bunyi daun yang tertiup angin
Jadikanlah hariku tenang dan damai
Dendangkanlah hati nurani.
Alex Kuple. Pd.Cina, 3-12-1993
Rintik
Ketika hujan turun
aku bertanya kepada sebuah rintik yang jatuh
Adakah ia membawa serta nyanyian langit
Karena sudah lama tak kudengar alam bernyanyi,
ataukah aku yang tak lagi selaras dengan alam
Rintik,
isi relung jiwaku dengan bunyi tik-tik mu
Kan kau dengar gemanya membelah dada,
karena begitu lamanya ia sepi dan hampa
Hantarkan aku dengan alunan melodi dan iramamu
Menuju taman di mana aku takkan lagi tidak merasakan nyanyian.
Alex Kuple. Pd.Cina, 24-12-1993/5-1-1994.
Bernyanyilah burung kecil
Karena tak kudengar lagi lagu merdu,
yang mendayu di pagi yang berembun
Atau di sore hari saat matahari hendak tidur
Pekak aku mendengar semua sampah bualan,
yang berebutan menerjang masuk ke kupingku
Omong kosong yang mengobral ilusi kebenaran
Penghujatan akan moral dan nurani
Kuingin dengar kepak sayapmu
Diiringi bunyi daun yang tertiup angin
Jadikanlah hariku tenang dan damai
Dendangkanlah hati nurani.
Alex Kuple. Pd.Cina, 3-12-1993
Rintik
Ketika hujan turun
aku bertanya kepada sebuah rintik yang jatuh
Adakah ia membawa serta nyanyian langit
Karena sudah lama tak kudengar alam bernyanyi,
ataukah aku yang tak lagi selaras dengan alam
Rintik,
isi relung jiwaku dengan bunyi tik-tik mu
Kan kau dengar gemanya membelah dada,
karena begitu lamanya ia sepi dan hampa
Hantarkan aku dengan alunan melodi dan iramamu
Menuju taman di mana aku takkan lagi tidak merasakan nyanyian.
Alex Kuple. Pd.Cina, 24-12-1993/5-1-1994.
Album baru Pearl Jam
Alhamdulillah, ternyata aku masih bisa mendengar karya2 terbaru Pearl Jam. Album baru yang self tittled ini dirilis 2 Mei kemarin. Di Indonesia yang baru beredar kasetnya, kemungkinan cd nya akan dirilis sebulan ini di Indonesia.
Apa kesan pertama begitu mendapatkan album ini? Amazing, penantian yang cukup lama menjadikan kerinduan yang begitu mendalam. Sebelumnya lewat mailing list fans pearl jam Indonesia di tenclub_indonesia@yahoogroups.com aku sudah mendownload lagu hits mereka yang memang sudah mereka edarkan lewat internet. Kalau menurutku, Pearl Jam berusaha kembali mendapatkan suasana pada saat mereka masih muda dulu, seperti album2 Ten dan VS. Tapi memang waktu tidak bisa dibohongi, kehidupan kita selalu berubah, dan kita tidak akan lagi bisa bermain seperti saat kita kecil dulu. Suasananya sudah tak sama. Ada proses pendewasaan yang terjadi baik kita sadari maupun tidak. Musik yang sekarang diciptakan oleh Vedder cs memang merujuk kembali ke suasana grunge awal 90-an, namun kalau boleh jujur ada sesuatu yang hilang, bukan secara musikal tapi "jiwa". Kemarahan yang dulu menjadi ciri khas grunge sekarang telah mengalami perubahan bentuk. Keadaan jiwa dan lingkungan anak muda 90-an tentu sekarang takkan bisa sama lagi. Aku bukannya mau mengkritik ya, karena setiap manusia punya kebebasan berkarya, juga bukan otoritasku untuk menghakimi sebuah karya, namun begitulah suasana yang aku rasakan setelah menyimak album baru Pearl Jam ini. Meski begitu, tetap Pearl Jam adalah band favoritku dan karya-karya mereka akan terus aku tunggu. Yang menarik dari Pearl Jam adalah setiap album mereka memberikan suatu suasana kedalaman jiwa yang berbeda-beda, dan kebebasan bermusik tetap mereka utamakan daripada kepentingan bisnis industri hiburan. Salut!
Friday, May 05, 2006
Ilusi
Hidup-lah yang begitu
Dapatkah kau rasakan sentuhan sang dalang mempermainkan alur cerita?
Berhenti?
Siapa yang dapat menjawabku,
Saat bumi berhenti berputar
Jantung berhenti berdetak
Matahari terbit di ufuk barat
Kemanakah semuanya akan pergi?
Apakah itu hanya permulaan?
Alex Kuple, Bintaro 15 Pebruari 2004
Episode Baim
Selama ALV Band vakum, Baim mengajakku membangun band untuk mengiringinya sejak dia tidak bersama ADA Band lagi. Semua bermula dari ajakan seorang teman, dan aku bahagia masih bisa meneruskan karir dalam bermusik yang sebelumnya aku kira akan berakhir. Terimakasih teman, jangan pernah berputus asa dalam berusaha.
Episode Additional Base Jam
Kepergian Sita (bassist Base Jam) membawaku masuk dalam komunitas bermusik Base Jam (dulu terkenal sebagai band remaja). Banyak hal yang berbeda yang kutemukan dan pengalaman baru yang sangat berharga. Tapi banyak juga hal-hal sama yang dapat ditemukan pada sebuah band dengan usia kurang lebih sepuluh tahun. Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar, karena manusia selalu berubah setiap saat. Kita takkan pernah tahu apa yang dapat terjadi.
Episode ALV Band
Suatu episode dalam hidupku adalah bersama ALV Band, sepuluh tahun bersama membangun sebuah komunitas musik yang berusaha jujur. Tapi waktu tidak bisa dibohongi, usia dan keadaan memaksa kami berpisah walau dalam hati kecil memaksa untuk terus bersama. Episode yang indah, penuh petualangan dalam pencarian arti hidup, karena kami telah berkelana ke banyak penjuru Indonesia bahkan sempat main di Singapura. Bertemu banyak orang seakan membaca beragam buku yang menarik, banyak pengalaman baik dan buruk yang berguna untuk melanjutkan jejak langkah kehidupan. Terimakasih untuk Nugie, Nito, Joe, Gerry dan Hendy atas persahabatan yang mengagumkan meski kita tak kuasa meneruskan kebersamaan bermusik kita.
Keluarga
Akhirnya penantian dan pengembaraan itu berujung pada sebuah keluarga, rumah dalam arti sebenarnya. Apakah yang sesungguhnya dicari oleh seorang manusia? Cinta adalah tempat dimana kebahagiaan bersemayam, sukar dilukiskan dengan kata-kata, dan kita takkan pernah menduga kapan kita akan menemukannya.
Thursday, May 04, 2006
Tentang Kehidupan, Musik dan Puisi
Subscribe to:
Posts (Atom)