Telah meninggal dunia teman sahabatku, Lilian Adi Nasution (AdiKebo) ex Psikologi UI angkatan 85. Sebabnya karena serangan stroke pada hari jumat, setelah dibawa ke Rumah Sakit Tebet pada hari sabtu sudah tidak bisa tertolong lagi dan meninggal pada hari minggu 30 juli 2006 (menurut penuturan Himawan Psiko 87).
Semasa hidupnya sangatlah aktif mendukung peningkatan kreativitas anak-anak muda dengan mendirikan Cheerleader Indonesia, sempat jadi pengurus Marching Band UI, dan banyak lagi jasa-jasanya yang lain. Almarhum dikenal sebagai teman yang baik, tidak segan memberikan kritik yang tegas untuk kebaikan bersama. Bersama Himawan, Johanes Santosa dan Martin, kami sering menghabiskan waktu sepulang kuliah untuk berburu makanan di beberapa tempat makan di Jakarta. Kemungkinan juga kebiasaan makannya yang kurang terkontrol menyebabkannya terkena stroke. Adi, semoga jasa-jasa, amal dan ibadahmu diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami semua merasa kehilangan seorang sahabat yang dapat dianggap sebagai guru kami.
Tentang Kehidupan, Musik dan Puisi. Blog ini didedikasikan untuk manusia yang senantiasa mencari makna hidup dan kebenaran sejati.
Sunday, July 30, 2006
Sunday, July 09, 2006
Puisi : Daun dan Dahan & Aku dan Senja
Daun dan Dahan
Daun tak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada dahan,
saat ia menguning layu dan luruh bersatu dengan tanah
Tak bisakah ia tinggal lebih lama lagi di genggaman jari-jari dahan
sampai saatnya mereka sama-sama membusuk?
Alex Kuple, Kantin F. Psiko Depok, 26 Agustus 1998.
Aku dan Senja
Aku bertanya kepada senja,
apakah ia ingin cepat-cepat beranjak dari langit,
dan meninggalkan aku dalam keremangan cahaya bulan
Tapi senja hanya memberikan aku angin yang menusuk-nusuk
dan bintang-bintang yang mendesak-desak muncul dari balik awan.
Alex Kuple, Kantin F. Psiko Depok, 26 Agustus 1998.
Puisi : Menghilang & Air Hujan Yang Bersayap
Menghilang
Diantara riuhnya suara dedaunan di hutan
sayup-sayup kutangkap nada-nada suaramu di masa lalu
kupetiki satu per satu lalu kumasukkan ke dalam keranjang
Namun tak satupun yang berhasil kusimpan
semuanya menghilang ketika kubuka keranjangku di rumah
Dan saat aku kembali ke hutan
tak kudengar lagi riuh suara dedaunan
hanya kesunyian hutan yang begitu mencekam.
Alex Kuple, Jakarta, 11 Oktober 1996.
Air Hujan yang Bersayap
Pernahkah kau mendengar kisah tentang air hujan yang bersayap?
Ia telah hinggap di semua puncak gunung-gunung tinggi di dunia
Bahkan ia sampai juga di dasar palung yang paling dalam,
dan sesudah itu dengan sukacita berenang-renang menyusuri ombak di permukaan laut
Pada pagi hari ia jatuh di atas daun-daun sebagai embun,
di malam harinya melebur dalam kelembaban dan tanpa kita sadari masuk ke dalam
ruangan hati kita
Kadang ia menunggu lama di gumpalan-gumpalan awan,
untuk kemudian berhamburan ke bumi memberikan kesegaran dan kesuburan
Saat ia marah, terjangannya mampu melumatkan seisi kota dan menjadikannya kubangan raksasa
Namun di saat lain ketenangannya mampu memberi kedamaian kecipak air tenteram di telaga,
tempat sepasang kekasih memadu janji di atas perahu
Ia bisa sangat menakutkan sebagai gunung es yang mencair dan runtuh meluluhlantakkan apa yang ada di bawahnya
Ia bisa juga menyenangkan sebagai gerimis di musim kemarau
Ia bisa meninggikan dirinya sebagai ombak setinggi gunung,
namun bisa juga merendahkan diri dalam kelembutan titik-titik air mata kesedihan dan kebahagiaan
air hujan yang bersayap ada dimana-mana sekaligus juga tidak berada di mana-mana
Kita akan menemukannya di sungai, danau, lautan, sawah, selokan-selokan, air terjun, bahkan dalam teh hangat yang kita hirup di pagi dan sore hari
Ada waktunya kita sangat merindukannya karena dia tak bisa kita temukan di mana-mana
Sayapnya akan mengantarnya ke tempat-tempat yang membutuhkannya:
memberi kesegaran setetes air pada pengembara,
tempat berenang untuk ikan-ikan,
membasahi tanah yang meranggas kekeringan,
membersihkan debu-debu yang melekat di atap-atap rumah,
juga debu-debu masa lalu yang menumpuk dalam kedalaman jiwa
Kesetiaannya bukan pada ruang, waktu dan bentuk
Kesetiaannya adalah pada kehidupan.
Alex Kuple, Jakarta-Yogya, 22 Agustus 1998.
Friday, July 07, 2006
Show Baim Juni - Juli 2006
Show Baim Juni - Juli 2006
25 Juni 2006:
Studio ANTV Pengadegan, Shooting untuk acara Planet Remaja
Tapping untuk ditayangkan bulan Agustus 2006. Baim laku juga ya di kalangan ABG?
29 Juni 2006:
Mario's Place Cikini, Bertiga (Baim, Alex Kuple, Acha), Acara Arisan Ibu2 Radio Female FM
Eh, ketemu sesama alumni Psikologi UI, Shelomita (penyanyi) dan Adit Cassandra (narasumber psikologi). Agak garing juga main bertiga gitar-bass-drum, soalnya Baim pake gitar akustik.
1 Juli 2006:
Pasuruan, Acara Live JTV Peresmian Pasuruan City Of Mountain
EO-nya agak kurang koordinasi banget, susunan dan judul lagu2 yang akan dimainkan bisa tiba2 berubah pada saat live shooting, untung kita profesional, walaupun agak berantakan mainin lagu dadakan dari Koes Plus yang dinyanyiin para pejabat setempat.
Yang asyik villa tempat nginapnya di Finna Golf Course & Country Club, sangat bagus baik arsitekturnya maupun lingkungannya, keren.
25 Juni 2006:
Studio ANTV Pengadegan, Shooting untuk acara Planet Remaja
Tapping untuk ditayangkan bulan Agustus 2006. Baim laku juga ya di kalangan ABG?
29 Juni 2006:
Mario's Place Cikini, Bertiga (Baim, Alex Kuple, Acha), Acara Arisan Ibu2 Radio Female FM
Eh, ketemu sesama alumni Psikologi UI, Shelomita (penyanyi) dan Adit Cassandra (narasumber psikologi). Agak garing juga main bertiga gitar-bass-drum, soalnya Baim pake gitar akustik.
1 Juli 2006:
Pasuruan, Acara Live JTV Peresmian Pasuruan City Of Mountain
EO-nya agak kurang koordinasi banget, susunan dan judul lagu2 yang akan dimainkan bisa tiba2 berubah pada saat live shooting, untung kita profesional, walaupun agak berantakan mainin lagu dadakan dari Koes Plus yang dinyanyiin para pejabat setempat.
Yang asyik villa tempat nginapnya di Finna Golf Course & Country Club, sangat bagus baik arsitekturnya maupun lingkungannya, keren.
Subscribe to:
Posts (Atom)