Sunday, July 06, 2014

Apakah kita berhak pergi?

Kejadian yg sering saya alami pada saat di Masjid ketika Jumatan dan Tarawih. Khotib di mimbar berceramah tentang politik. Ya memang bagus membuka mata dan pikiran umat tentang perlunya kesadaran dan melek politik. Kalau tema ceramahnya soal politik yang netral sih oke aja ya. Nah kalau khotib berbicara dgn nada tinggi mendesak memaksakan arah politik pribadinya apakah itu oke? Belum tentu semua jemaat yg hadir setuju kan? Lantas apakah karena beliau jadi khotib merasa punya kuasa mutlak di mimbar, sedangkan jemaat cuma bisa pasrah menerima saja? Entah khotib merasa paling benar atau beliau mengunyah mentah-mentah informasi yang tidak/kurang benar lalu menyampaikannya dgn berapi api kepada jemaatnya? Efek psikologisnya apa? Saya eneg, jijik, mau muntah yg berakibat sholat berjamaah selanjutnyaa menjadi tidak khusyu. Teman saya menyarankan jika pada situasi seperti itu untuk berdiri saja dan pergi meninggalkan masjid. Atau protes keras secara langsung saat khotib tersebut berceramah. Ya semoga para khotib mau bercermin sebelum berceramah. Sama-sama manusia pasti punya rasa dan pikir yg berbeda, tidak pantas memaksa.