Tidak terasa jika penyelenggaraan gathering Komunitas Jazz Chic’s (KJC) sudah berusia 2 tahun bulan Mei 2009 ini. Karena itulah gathering hari Kamis tanggal 28 Mei 2009 sekaligus merupakan perayaan atau syukuran kecil-kecilan. Disebut perayaan kecil-kecilan karena berbeda dengan penyelenggaraan acara Ulang Tahun pertama yang diadakan di auditorium Chic’s Musik yang ber-AC, kali ini acara Ulang Tahun kedua cukup diadakan di pelataran parkir Chic’s Musik seperti biasanya gathering bulanan KJC digelar. Namun antusias penikmat jazz dan pengisi acara yang datang ternyata tetap sangat besar. Hari kamis itu parkiran Chic’s Musik sudah dipadati jazz lovers dari berbagai tempat – terimakasih untuk teknologi internet dan terutama Facebook yang menyebarkan undangan acara KJC ini – sejak pukul 8 malam kurang. Line up penampil sebelum acara dimulai juga tercatat ada 11 group atau penyanyi, sehingga awalnya kami dari pengurus KJC merasa ragu apakah waktunya mencukupi sampai pukul 12 malam. Suasana awal yang ramai membuat kami bersyukur karena musik jazz masih mendapat tempat pada masa sekarang ini, niat kami dari KJC untuk menggelar acara jazz di pinggir jalan ternyata mendapat antusiasme yang meriah, terbukti dari membludaknya jazz lovers yang datang hari kamis itu.
Sekitar pukul 20.30 acara langsung dibuka dengan sepatah dua patah kata dari sang Ketua KJC, yaitu Erik Andrianto sekaligus mewakili pengurus KJC. Sambutan dari Erik dilanjutkan dengan tiup lilin di atas kue tart sederhana. Masih berusia balita, tapi KJC akan berusaha terus untuk semakin eksis. Setelah tiup lilin, Gustam (vokal) dan Ade (piano) mengawali acara dengan menampilkan lagu Moody Blues. Duet yang sejuk dan menggetarkan ini mampu mengangkat nuansa jazz dan membangkitkan semangat jazz lovers yang hadir. Setelah lagu Moody Blues, Gustam dan Ade lalu mendaulat Ossa (drum), Ricky (bass), Bhayu (piano), Yose (perkusi), dan Imam Fathur (gitar) untuk membantu mereka membawakan lagu Spain milik Chick Corea dan Al Jarreau. Sangat panas, suasana semakin meriah dengan irama latin fusion yang menghentak. Ade yang masih berusia belasan dan tuna netra menunjukkan kelasnya sebagai jazzer jenius yang memiliki masa depan cerah. Orang yang mendengar permainan pianonya tidak akan menyangka bahwa dengan usia dan keterbatasan fisiknya Ade mampu membius jazz lovers berkat kepiawaiannya.
Melanjutkan penampilan Gustam, Ade dan kawan-kawan adalah Agus Takari & Friends. Agus Takari adalah mantan instruktur Chic’s dan cukup terkenal sebagai seorang pengajar gitar jazz. Boleh dibilang Agus-lah yang menyebarkan virus jazz di Chic’s Musik sehingga beberapa siswa maupun instruktur tertarik untuk mendalami dan menekuni musik jazz. Agus Takari (gitar) tampil bersama Ella (vokal), Alex Kuple (bass), Ade (piano), dan Hendra (drum). Agus Takari & Friends memainkan 2 buah nomor jazz standard berirama swing, yaitu Someday My Prince Will Come dan Four. Meski bersifat jam session, namun mereka mampu memainkan musik jazz dengan pakem yang tepat dan sangat memanjakan telinga dan rasa jazz lovers dengan musik swing jazz yang mengalun. Terima kasih banyak untuk mas Agus Takari, sang guru jazz kami.
Penampil berikutnya adalah Peppy Probo, seorang vokalis jazz wanita yang sudah memiliki jam terbang tinggi di berbagai pentas jazz. Peppy Probo yang dibantu oleh Erik (gitar), Alex Kuple (bass), Herman (drum), dan Bhayu (piano) memainkan 3 buah lagu jazz standard yaitu Alice In Wonderland, Summertime (yang diaransemen sedikit funk), dan All Of Me. Suara sopran Peppy yang sangat khas semakin memanaskan suasana malam jazz di jalan Pemuda Rawamangun ini.
Kembali telinga penikmat jazz dimanjakan oleh penampilan vokalis wanita, karena setelah Peppy Probo tampil Natasha & Friends. Kelompok ini diawaki oleh Natasha (vokal), Yose (perkusi), Ade (piano), Siti (gitar), Guntur (bass), dan Dedi (drum). Mereka memainkan musik jazz fusion yang sangat meriah, dicampur dengan irama latin jazz yang menghentak. Cukup banyak nomor hangat yang mereka mainkan, diantaranya Don’t You Worry Bout The Things dan Feel Like Makin’ Love. Penampilan Natasha & Friends sangatlah enerjik, penuh spirit muda dengan aransemen jazz yang modern dan dinamis. Vokal Natasha mampu ber-tutti ria bersama instrumen lain dalam sebuah nomor fusion latin yang cukup kompleks.
Setelah itu, tampil kelompok Earth yang tak kalah enerjik juga. Earth sudah sering tampil di berbagai acara komunitas jazz termasuk di KJC ini. Earth yang beranggotakan Tania (vokal), Erik (gitar), Ricky (bass), Ade (piano), Yose (perkusi), dan Hendra (drum) membawakan 2 buah nomor jazz yaitu Chick to Chick dan sebuah lagu mereka sendiri Beautiful Rhythm. Lagu Beautiful Rhythm karya mereka ini patut mendapat acungan jempol karena diaransemen dengan jenius yang memadukan irama ragtime klasik, latin, sedikit funk serta be bop. Sangat menghibur dan berkualitas.
Acara KJC kali ini juga dihadiri oleh Beben, pendiri Komunitas Jazz Kemayoran (KJK). Erik kemudian mendaulat Beben untuk tampil ke panggung. Bukan untuk bermain gitar seperti biasanya, namun sepatah dua patah kata dari Beben sangat memotivasi jazz lovers untuk kian menggiatkan lagi acara-acara komunitas jazz demi memajukan dan menyebarluaskan musik jazz di Indonesia. Meski Beben tidak tampil memainkan gitarnya, namun kehadirannya diwakili oleh sang isteri, Carolina (Ina). Ina tampil bersama Ade menyanyikan lagu Somewhere Over The Rainbow. Suara alto serak khas dari Ina mampu menggetarkan dada penikmat jazz yang menyaksikan, terlebih dilatari oleh permainan piano Ade yang mempesona. Bravo Ina dan Ade. Terimakasih untuk Beben dan KJK-nya yang terus mendukung KJC dan komunitas jazz lainnya.
Suasana sedikit berbeda setelah penampilan dari Ina dan Ade, karena giliran berikutnya yang tampil adalah Heaven On Earth (HOE). Kelompok HOE yang beraliran fusion progresif ini masih tetap diawaki oleh Bhayu (piano & synthesizer), Ossa Sungkar (drum), dan Franky Sadikin (bass). Menggebrak sejak awal penampilan, emosi penonton kian dibawa ke langit ketujuh dengan melodi-melodi cepat dan kompleks serta fast tempo. Sangat bertenaga musik yang dimainkan oleh HOE. Di tengah penampilannya, Franky sekaligus juga mempromosikan album solo-nya yang baru beredar dengan memainkan solo bass yang menawan.
Setelah hingar bingar penampilan HOE, suasana kembali sejuk dengan penampilan Empetrio yang dimotori oleh Andry Bassboy (bass), Duan (drum), dan Denny (piano). Mereka memainkan 3 buah lagu yaitu Mr. PC, Long Trip (karya mereka sendiri), dan So What. Paling menonjol adalah permainan bass dari Andry, yang mampu memainkan lick-lick fusion dan funk serta walking bass dengan tone yang mumpuni. Pada lagu Long Trip, Andry juga memamerkan keahliannya mencabik senar bass dengan teknik slap yang enerjik namun sekaligus juga melodius. Terus maju Empetrio!
Malam kian larut tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat, namun tampaknya jazz lovers belum mau beranjak pulang. Karena itu acarapun terus berlanjut dengan penampilan jam session dari Imam Fathur (gitar), Acil (perkusi), Oktav (bass), dan Herman (drum). Jam session ini membawakan 2 buah nomor berirama funk fusion yang sifatnya jamming dan menonjolkan atraksi solo setiap pemain.
Kemudian jam session diteruskan dengan Peppy Probo (vokal), Tania (vokal), Ricky (bass), Acil (drum), Lukman Zaidi (gitar), dan Alex (piano). Jam session terakhir yang sekaligus menutup rangkaian acara Ulang Tahun kedua KJC ini membawakan sebuah nomor jazz standard berirama swing, yaitu Take The A Train. Duet vokal Peppy dan Tania mampu meninggalkan kesan yang mendalam bagi jazz lovers yang masih setia sampai acara usai.
Terima kasih banyak untuk jazz lovers yang hadir dan berpartisipasi dalam acara KJC kali ini. Sampai berjumpa dalam gathering-gathering bulanan KJC berikutnya. Salam jazz! (Alex Kuple).