Artikel berikut ini sekedar persepsi pribadi aja, tanpa maksud menggurui. Kalau mau dijadikan buat bahan renungan ya syukurlah.
Sedih rasanya mengamati perkembangan musik Indonesia saat ini, meskipun tidak sedih-sedih amat karena ada beberapa pemusik yang bisa memberi secercah harapan. Ketika membicarakan musik kita tidak akan pernah terlepas dari subyektivitas, misal anda lebih suka musik pop sedangkan saya lebih suka jazz atau rock. Soal subyektivitas tidak akan ada habisnya kalau diperdebatkan karena itu masalah selera. Namun ada sisi lain dari musik yaitu kualitas, nah yang ini bisa diperdebatkan karena menyangkut masalah rasionalitas. Musik yang laku laris manis di pasaran belum tentu berkualitas, tentu ini juga semua sudah pada tahu. Demikian juga musik yang berkualitas belum tentu laku. Yang mendapatkan tempat terhormat biasanya adalah musik yang berkualitas dan laku. Hal yang terakhir ini sangat jarang terjadi di Indonesia, padahal di Eropa ataupun Amerika menurut pengamatan saya pemusik yang laku adalah yang berkualitas. Sebagai contoh: Pink Floyd, Led Zeppelin, The Beatles ataupun The Police yang mampu menjual puluhan juta copy rekaman. Begitupun Madonna, Jet, Creed, Metallica, sampai Linkin Park yang laris manis. Siapa yang meragukan kualitas bermusik mereka? Justru musik yang tidak berkualitas tidak akan pernah laku disana. Bagaimana dengan di Indonesia? Ternyata terbalik, karena masyarakat kita lebih menyukai musik yang kualitasnya tidak mampu dipertanggungjawabkan. Meminjam pandangan beberapa teman yang saya kenal, "Buat apa sih dengerin yang rumit-rumit atau ribet, mending denger yang enak atau mendayu-dayu aja, karena hidup udah susah!" Pandangan seperti ini selalu membuat saya bertanya apakah benar faktor ekonomi memang berpengaruh terhadap preferensi selera musik? Mungkin ada benarnya ya, udah hidup susah, dengerin yang susah juga. Karena itu mungkin musik yang cengeng melankolis mendayu-dayu begitu cepat nyangkut di telinga orang Indonesia. Nggak percaya? Lihat aja buktinya saat ini lagu-lagu yang merajai tangga lagu di Indonesia adalah lagu-lagu yang seperti itu. Saya sebenarnya sedih dengerin banyak lagu-lagu cengeng dan sedih saat ini. Tampaknya banyak band baru sekarang berlomba-lomba bikin lagu-lagu cengeng dan sedih supaya laku. Kayaknya nggak beda sama jaman tahun 80-an dimana lagu-lagu cengeng Indonesia pada masa itu sangat laris. Sedih banget ya... Sudah dong temen-temen pemusik jangan terus menerus menyedihkan Indonesia, huhuhu...
Kalau di awal tadi saya bilang tidak sedih-sedih amat, karena sekarang juga menjamur band-band indie yang memberontak terhadap kemapanan industri musik kita yang cengeng sekarang. Salut buat temen-temen pemusik indie, terus berkarya dan berjuang untuk memperkaya musik Indonesia, namun jangan lupa terus meningkatkan kualitas bermusik.
Akhir kata, kita harus optimis, jangan cengeng terus menerus!!!