Saturday, December 22, 2007

Tragedi Selasa Malam

Tragedi Selasa Malam

Selasa Malam 18 Desember 2007. Sekitar pukul 20.00 WIB. Lokasi Jl. Iskandar Muda Arteri Pondok Indah arah ke Pondok Indah Mall menjelang lampu merah belokan ke Tanah Kusir. Motor gua mencoba menyusur pelan dari kiri jalan ke arah kanan karena akan belok ke arah tanah kusir. Jalanan macet seperti biasanya Jakarta di waktu malam weekdays. Di tengah himpitan mobil betapa kagetnya gua karena tiba-tiba di jalanan aspal ada separator busway. Tanpa sempat menghindar, ban depan motor terpaksa menyenggol pinggiran separator keparat itu dan bum! Bedebam motor berikut gua jatuh keras di aspal keras di jalur busway yang belum ada buswaynya itu. Gua dan motor terseret lumayan jauh akibat momentum jatuh itu. Sempat sesak sulit bernapas beberapa detik dan kayaknya blank atau pingsan, karena begitu sadar motor sudah dipinggirkan ke tepi kiri jalan oleh sesama pengendara motor lain yang baik hati Pak Rayhan, yang juga membantu menghentikan laju kendaraan lain yang nyaris menabrak gua. Tangan kanan terasa nyeri, juga bagian dada dan punggung serta kaki kanan. Dituntun oleh Pak Rayhan ke tepi kiri jalan menyeberangi gerombolan mobil dan kendaraan lain. Istirahat sebentar meluruskan kaki dan menghirup napas dalam-dalam, bersyukur kepada Allah SWT karena masih bernyawa. Tak lama kejadian sama hampir menerpa motor lain yang untung bisa berkelit. Pak Satpam di pelataran gedung tempat gua istirahat bilang bahwa dia sudah 5 kali menyaksikan motor yang terjebak oleh separator busway keparat itu di tempat yang sama. Bayangkan berapa kejadian di tempat lain yang juga ada separator? Masih menahan nyeri yang hebat, gua nekad bermotor pulang karena kondisi motor masih bisa jalan dan hanya setangnya miring sedikit dengan baret2 dimana-mana. Sebelumnya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Pak Rayhan yang sangat baik hati itu, lupa meminta nomer telponnya, semoga dia mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT karena hatinya yang mulia. Di jalan pulang pelan-pelan sambil meringis dan menahan sakit serta memar. Alhamdulillah selamat sampai rumah dan langsung berbaring di tempat tidur. Sungguh pengalaman yang tragis, cukup bikin stress berhari-hari setelahnya. Tidak ingin menyalahkan siapa-siapa karena mungkin ceroboh tidak melihat aspal di bawah. Mungkin lain kali gua akan bawa alat pendeteksi adanya separator busway keparat itu di motor. Buat pengendara motor juga mobil gua harap hati-hati jika melintas di jalanan yang ada jalur buswaynya, siapa tahu kalau tidak hati-hati andalah korban berikutnya keganasan infrastuktur jalanan Jakarta!!
Kisah ini bukan rekayasa, tapi pengalaman pribadi yang ditulis sebagai peringatan untuk pengendara kendaraan bermotor di Jakarta. (Alex Kuple, Bintaro 23 Desember 2007).

No comments: